Ablasi jantung adalah prosedur medis yang digunakan untuk mengobati gangguan ritme jantung yang tidak normal, seperti fibrilasi atrium (FA) atau denyut jantung cepat (takikardia ventrikel). Prosedur ini melibatkan penghancuran atau isolasi jaringan yang menghasilkan sinyal listrik yang tidak teratur atau berlebihan dalam jantung. Berikut adalah beberapa informasi penting yang perlu Anda ketahui tentang ablasi jantung:
1. Tujuan Ablasi Jantung:
Tujuan utama ablasi jantung adalah untuk menghentikan atau mengendalikan ritme jantung yang tidak normal. Ablasi membantu menghancurkan atau mengisolasi jaringan yang menghasilkan sinyal listrik yang tidak teratur atau berlebihan, sehingga mengembalikan ritme jantung menjadi normal atau mendekati normal. Prosedur ini dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan gejala yang terkait dengan gangguan ritme jantung dan memperbaiki kualitas hidup pasien.
2. Persiapan sebelum Ablasi Jantung:
Sebelum menjalani ablasi jantung, Anda akan menjalani evaluasi menyeluruh untuk mengevaluasi kesehatan jantung Anda. Ini mungkin meliputi:
– Riwayat kesehatan: Dokter akan meminta riwayat kesehatan Anda, termasuk gejala yang Anda alami dan riwayat pengobatan sebelumnya.
– Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk mengevaluasi kesehatan jantung Anda.
– Tes diagnostik: Anda mungkin perlu menjalani tes seperti elektrokardiogram (EKG), echocardiogram, Holter monitor (rekaman jantung selama 24 jam), atau tes lainnya untuk memeriksa ritme jantung Anda dan menentukan sumber gangguan ritme.
3. Pelaksanaan Ablasi Jantung:
– Anestesi: Ablasi jantung biasanya dilakukan dengan anestesi umum, yang berarti Anda akan tidur selama prosedur. Namun, dalam beberapa kasus, anestesi lokal dan sedasi ringan juga dapat digunakan.
– Penghancuran atau Isolasi Jaringan: Melalui kateterisasi, kateter yang dilengkapi dengan elektroda akan dimasukkan melalui pembuluh darah di lengan atau kaki dan maju ke jantung. Jaringan yang menghasilkan sinyal listrik yang tidak normal akan dihancurkan dengan menggunakan energi seperti radiofrekuensi, krioterapi (pembekuan), atau energi laser. Alternatifnya, jaringan tersebut dapat diisolasi dari sinyal listrik dengan menggunakan metode seperti ablasi berbasis balon atau cryoballoon.
4. Setelah Ablasi Jantung:
– Pemantauan: Setelah ablasi jantung, Anda akan dipantau untuk memastikan bahwa ritme jantung telah stabil dan normal. Anda mungkin perlu tinggal di rumah sakit selama beberapa hari setelah prosedur.