Mengapa Pasien HIV/AIDS Rentan Mengalami Infeksi?

Mengapa Pasien HIV/AIDS Rentan Mengalami Infeksi?

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 (juga dikenal sebagai sel T-helper). Sel ini memainkan peran penting dalam melawan infeksi. Ketika HIV tidak diobati, jumlah sel CD4 terus menurun, menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit. Jika infeksi HIV berkembang menjadi AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), sistem imun pasien menjadi sangat lemah, membuat mereka rentan terhadap berbagai infeksi dan komplikasi lainnya.

1. Penurunan Jumlah Sel CD4

Sel CD4 adalah komponen utama sistem imun yang membantu melawan infeksi. HIV menyerang dan menghancurkan sel-sel ini, sehingga tubuh kehilangan perlindungan terhadap mikroorganisme berbahaya. Ketika jumlah sel CD4 turun di bawah 200 sel/mm³ (normalnya 500–1.500 sel/mm³), pasien memasuki tahap AIDS dan menjadi sangat rentan terhadap infeksi oportunistik, yaitu infeksi yang jarang terjadi pada orang dengan sistem imun sehat.

2. Infeksi Oportunistik

Infeksi oportunistik adalah salah satu komplikasi utama pada pasien HIV/AIDS. Beberapa infeksi umum meliputi:

  • Tuberkulosis (TBC): Salah satu penyebab utama kematian pada pasien HIV/AIDS, terutama di negara berkembang.
  • Pneumocystis pneumonia (PCP): Infeksi paru-paru yang sering terjadi pada pasien dengan imun yang sangat lemah.
  • Candidiasis: Infeksi jamur yang sering menyerang mulut, tenggorokan, atau vagina.
  • Cytomegalovirus (CMV): Virus yang dapat menyebabkan kebutaan dan komplikasi lainnya.
  • Toxoplasmosis: Infeksi parasit yang dapat menyebabkan kerusakan otak.

3. Gangguan Imunitas yang Sistemik

Selain jumlah sel CD4 yang menurun, HIV juga mengganggu fungsi sistem imun secara keseluruhan, termasuk kemampuan tubuh untuk mengaktifkan respon imun spesifik. Hal ini membuat tubuh tidak hanya rentan terhadap infeksi baru, tetapi juga kesulitan dalam melawan infeksi lama yang mungkin dorman.

4. Kondisi Penyerta dan Faktor Eksternal

  • Malnutrisi: Pasien HIV/AIDS sering mengalami kekurangan gizi, yang memperburuk imunitas.
  • Pengobatan Imunosupresif: Beberapa pasien HIV/AIDS yang juga menderita penyakit lain mungkin harus mengonsumsi obat yang melemahkan sistem imun.
  • Faktor Sosial dan Lingkungan: Kondisi hidup yang tidak higienis, akses terbatas ke layanan kesehatan, dan stigma sosial dapat memperburuk situasi pasien.

Pencegahan dan Pengelolaan

  1. Terapi Antiretroviral (ARV): Pengobatan ARV adalah langkah utama untuk mengontrol HIV dan meningkatkan jumlah sel CD4.
  2. Pencegahan Infeksi: Pasien dianjurkan untuk menghindari paparan mikroorganisme berbahaya, seperti dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
  3. Pemantauan Kesehatan Rutin: Pemeriksaan berkala membantu mendeteksi infeksi secara dini dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
  4. Nutrisi yang Baik: Diet seimbang membantu memperkuat sistem imun yang tersisa.

Dengan pengobatan yang tepat dan gaya hidup sehat, pasien HIV/AIDS dapat mengurangi risiko infeksi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.