Rasanya Menjalani Hubungan Yang Pura-Pura Sayang Dan Cinta

Mengulik Seperti Apa Sosok Orang Yang Berkarakter Ambivert

Memang rasanya sedih kesal kecewa saat berada di hubungan yang sudah tidak ada rasanya. Dan akhirnya saya merasakan bagaimana menjalani hubungan yang anda tidak ada rasa cinta rasa sayang. Yang semuanya hambar. Yang rasanya apa pun yang saya lakukan rasanya tidak ada artinya. Dan harus pura-pura sayang, pura-pura bahagia saat bersamanya. Dan saya tidak menyesali akan pernah mengalami hal itu, tapi saya merasa berterima kasih karena hal itu membuat saya semakin kuat.

Rasanya Menjalani Hubungan Yang Pura-Pura Sayang Dan Cinta

Walaupun memang tidak mudah menjalani hubungan itu. Banyak sekali yang harus saya korbankan. Banyak yang harus saya sisihkan. Walaupun pada akhirnya saya menjadi trauma dan ada perasaan takut saat dibentak. Menjadi efek dari hubungan saya itu. Tapi saya tidak bisa menyalahkannya juga. Karena itu hubungan kami yang menjalani, jadi saya juga memiliki kesalaha di hubungan itu. Saya salah karena menjalani hubungan dengan sudah tidak ada rasa cinta dan sayang, dan saya harus berpura-pura.

Ya saya jadinya terlihat jahat. Menjalani hubungan dengan pura-pura sayang, sedangkan pasangan saya sudah tulus mencintai saya. Dan saya anggap itu karma saya. Sehingga saya sampai sekarang mempertanyakan seperti apa hubungan yang baik itu. Dan sikapnya yang mudah emosi, mudah marah. Dan saat dia marah dan emosi, dia akan arahkan pada saya. Meskipun sumbernya entah dari lingkungan kerjanya atau keluarganya.

Sehingga memnuat dia tidak bisa mengeluarkan marahnya, dia hanya diam dan menyimpan marahnya, dan saat bertemu dengan saya, dia baru mengeluarkan amarah itu. Dan saat saya berusaha untuk mendengarkan kekesalannya, berusaha menenangkannya, malah saya dituduh akan yang tidak-tidak. Malah saya di curigai. Dan kadang membuat saya malah bertanya-tanya, apakah ini baik, apakah ini hal yang wajar dan lumrah dalam hubungan pacaran? Sehingga saya menjadi ragu pada diri saya sendiri. Dan saat dia marah, kata-katanya sangatlah tajam, sehingga membuat saya merasa saya benar-benar hancur dan percaya diri saya hilang. Dan itu membuat saya harus berpura-pura sayang dan cinta padanya.