Dampak Kelebihan Asam Folat Saat Hamil, Benarkah Memicu Autisme?

Tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa kelebihan asam folat selama kehamilan dapat menyebabkan autisme pada anak. Fakta tersebut tidak sesuai dengan temuan dari penelitian dan literatur medis yang ada. Sebaliknya, asam folat dianggap sangat penting selama kehamilan karena berperan dalam perkembangan janin dan pencegahan cacat tabung saraf.

### **Asam Folat dan Kehamilan:**

1. **Pencegahan Cacat Tabung Saraf:**
Asam folat, atau vitamin B9, dikenal sebagai nutrisi kunci yang membantu mencegah cacat tabung saraf pada janin. Kekurangan asam folat selama awal kehamilan telah terkait dengan peningkatan risiko cacat tabung saraf.

2. **Peran dalam Sintesis DNA:**
Asam folat berperan dalam sintesis dan perbaikan DNA, yang sangat penting selama periode pertumbuhan dan perkembangan cepat, seperti yang terjadi selama kehamilan.

### **Tidak Ada Hubungan dengan Autisme:**

Penelitian ilmiah yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan antara asupan asam folat yang adekuat selama kehamilan dan peningkatan risiko autisme pada anak. Klaim seputar hubungan ini biasanya tidak didukung oleh bukti ilmiah yang kuat.

### **Rekomendasi Asupan Asam Folat selama Kehamilan:**

Organisasi kesehatan, termasuk Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), merekomendasikan bahwa wanita hamil mengonsumsi asam folat dalam jumlah yang mencukupi sebagai bagian dari perawatan pranatal. Pemberian asam folat biasanya dimulai sebelum kehamilan dan dilanjutkan pada trimester pertama untuk meminimalkan risiko cacat tabung saraf.

### **Kesimpulan:**

Asam folat memiliki peran krusial dalam kehamilan dan perkembangan janin, dan tidak ada bukti yang mendukung klaim bahwa kelebihannya dapat menyebabkan autisme. Oleh karena itu, penting bagi wanita hamil untuk mengikuti panduan perawatan pranatal dan mendiskusikan kebutuhan nutrisi mereka dengan penyedia perawatan kesehatan. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan, selalu disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi yang berpengalaman.